20 Oktober 2012

Retak Seribu


~ Yang seharusnya indah akhirnya musnah karena aku tak tahu apa apa. Aku yang kini tak bermakna dengan terpaksa mematikan rasa yang sebabnya aku sendiri tak tahu.

~ Tanpa penjelasan dan kejelasan telah tercabut dengan paksa dari akar hatiku, perih mengiris bahkan membelah nyaris tanpa perasaan sama sekali.

~ Aku merasa muak sebab masih merindukanmu . . .

~ Nikmati hidupmu yang penuh dengan kepura puraan, tertawalah lepas dengan segala kepura puraanmu . . .

11 Oktober 2012

Tahu Diri


~ Terkadang aku merasa letih membimbingmu sebab kamu kurang peka terhadap perasaan orang lain. Aku tahu diri mungkin aku yang bodoh dan naif dan kamu memang tegar dan tangguh.

~ Ingat dan pahami, bila kau merasa wangi, periksa ketulusanmu, mungkin itu asap amal salihmu yang terbakar prasangka buruk.

~ Bila kau merasa tinggi, periksa batinmu mungkin kau sedang melayang karena telah hilang pijakan.

~ Bila kau merasa suci, periksa jiwamu, mungkin itu nanah dari luka nuranimu.

~ Bila kau merasa besar, periksa hatimu mungkin ia sedang bengkak.

~ Aku selalu menghormatimu sebagai bagian dari proses pendewasaan persahatan tak terbatas kita. Juga demi kematangan dan kemantapan kepribadian kita.