23 Maret 2012

Pegangan dan Sandaran


~ Kau jadikan aku pegangan dan sandaran, karena menurutmu aku dewasa dan bijak, sebentar . . . aku bukan seperti itu dan mungkin kamu terlalu subjektif dan cenderung sepihak dalam menilaiku. Yang jelas aku hanya ingin menjadi diriku yang apa adanya dan belajar tidak munafik, itu saja. Dan menurutku aku bukan pegangan dan sandaran yang baik, sebab sebenarnya aku sendiri butuh pegangan dan sandaran yang kokoh. Jadi hati hati bila kamu nekad berpegangan dan bersandar padaku karena mungkin kita bisa terjatuh bersama sama.

~ Atau begini . . . kamu bisa berpegangan padaku tapi jangan bersandar padaku. Berpegangan pada beberapa pandangan dan prinsip hidupku namun carilah sandaran yang pas dan nyaman buat hatimu. Bagaimana menurutmu? Bisa menerima?

By Budijava Rhagagaz

08 Maret 2012

Rasa Menindas Logika


~ Pepatah mengatakan "pandanglah dunia dengan mata, pikiran dan hati". Berarti dalam memandang sesuatu jangan hanya di permukaan saja, atau melihat kulitnya saja. Dalami juga esensinya dengan logika lalu gunakan hati nurani untuk memutuskan.

~ Lihat kemudian berpikir lalu bertindak dengan kearifan. Jangan menganggap semua hal itu mudah, karena itu hanya menyebabkan kita mudah lupa bahkan yang paling mengkhawatirkan kita menjadi mudah atau pandai berdusta.

~ Bila kita hanya mengandalkan perasaan dengan menindas logika, itu akan menjadikan kita mudah galau, egois dan childish. Tapi bila terlalu mengandalkan logika, itu akan menjadikan kita merasa bisa tapi kurang bisa merasa, lalu menjadikan kita sombong dan takabur.

~ Ah, memang mudah berbicara, namun untuk melakukan susahnya setengah mati. Tak apalah, setidak tidak aku telah memahami satu hal lagi . . .

By Rhagagaz