23 Januari 2012
Menikmati Keterbatasan
Menjadi terbiasa dengan keadaan kekurangan, kesederhanaan, menerima apa adanya, namun tidak mengeluh.
04 Januari 2012
Rendah hati bukan merendahkan diri
~ Maafkan aku bila ternyata aku masih egois dan terlalu memaksakan kehendak, berarti aku kurangj bisa menghargai orang lain, juga mungkin masih suka merendahkan orang lain sengaja atau tidak sengaja.
~ Maafkan diriku bila ternyata aku sering sombong atau angkuh dan cenderung apatis. Mungkin kepercayaan diriku yang berlebihan mengakibatkan aku terlihat demikian. Namun aku tidak bermaksud begitu.
~ Maafkan aku bila aku terkadang bicara terlalu kasar, vulgar dan lugas. Itu karena sifat dasarku yang naif dan terlalu apa adanya sehingga terkadang tidak bisa menjaga perasaan orang lain. Aku suka sesuatu itu sederhana dan mudah dicerna.
~ Maafkan segala kebodohanku, semua ketidaksopananku juga semua ketidaktahuanku yang sengaja atau tidak sengaja telah mengganggu privasi orang lain. Aku akan berusaha lebih hati hati akan semua hal yang berhubungan dengan privasi orang lain.
~ Maafkan aku bila telah membuat anda tidak nyaman, sebab saya memang masih dalam proses mematangkan kepribadian.
01 Januari 2012
Gaibnya Kebahagiaan
~ Selalu penuh semangat dan ceria, lincah, polos dan tanpa beban, rajin, ulet dan tanpa rasa lelah. Benar benar jiwa muda yang dinamis dan menyiratkan kepribadian yang matang. Rasanya susah dipercaya bahwa dirimu baru enam belas tahun, namun kehidupanmu yang keras telah membentuk kharaktermu seolah olah dirimu sudah dua puluh enam tahun.
~ Teladan yang baik dari seorang yang rendah hati, tak begitu dikenal dan tak tampak menonjol, seorang wanita biasa. Namun saat kita telah sempat berbincang bincang dengannya, niscaya kita akan terperangah dengan pandangan pandangannxa yang begitu moderat dan dewasa. Mendengar keyakinannya, caranya memandang kehidupan dan masa depan, benar benar bukan pemikiran seorang gadis usia enam belas tahun yang biasanya egois, narsis dan kekanak kanakan.
~ Lalu pandangannya tentang kebahagiaan, begitu sederhana dan mudah dicerna. Bagiku kebahagiaan itu gaib sebab datang dan perginya kita tak tahu pasti. Tak terlihat namun rasanya nyata. Maka sekecil apapun kebahagiaan itu, pasti kunikmati dan kusyukuri, sebab mungkin dia tak datang dua kali. Nikmati dan alirkan saja dalan jiwamu. Itulah salah satu pemikiran gadis enam belas tahun.
~ Kebahagiaan tak perlu kita cari jauh jauh, sebab kebahagiaan itu begitu dekat dengan kita, yaitu dalam hati kita. Dan syarat agar kita bahagia adalah tak perlu banyak syarat, tergantung cara kita menikmati dan mensyukurinxdya. "Aku pernah merasakan senua itu", katanya. Ah kamu memang gadis yang selalu terbuka pikirannya dan suka berpikiran positif.
Langganan:
Postingan (Atom)