~ Aliran perasaan memang absurd, terkadang sulit dibendung dan kadang susah dimengerti. Namun tak bisa dibantah meskipun dapat kita sembunyikan dari orang lain.
~ Seperti yang kurasakan saat ini, rasaku tertambat ke lain hati, namun sebenarnya hatiku sudah memiliki dan dimiliki oleh keluargaku yang damai dan bahagia. Sedangkan satu hati yang baru ini juga merasa nyaman dan bahagia walau hanya mendapat sekeping hatiku.
~ Dia menjadikanku pegangan dan sandaran, bahkan menganggapku sebagai seorang ayah. Sangat mudah bagiku memahami perasaannya, namun sangat susah bagiku untuk melakoninya dengan arif. Aku tak mau menyakiti perasaanya, namun aku tak mau mencederai kebahagiaan keluargaku. Aku bisa saja dengan mudah menganggapnya anak, namun aku takut aliran perasaanku menjadi makin liar dan makin absurd.
~ Tulisan ini terpaksa terputus tanpa solusi yang jelas, aku sedang berusaha mengendapkan pikiran dan perasaanku entah sampai kapan . . .
By Budijava Rhagagaz